0 items / $0.00
drillinglab

Amalan untuk Wanita yang Haid di Bulan Ramadan

Amalan untuk Wanita yang Haid di Bulan Ramadan

Bulan Ramadan adalah waktu yang paling ditunggu untuk menunaikan ibadah puasa. Sayangnya, tidak seluruh orang sanggup merasakan nikmatnya berpuasa selama bulan Ramadan dan juga lakukan segala amalan baik yang diganjar berlipat ganda daripada bulan lainnya. Ada beberapa golongan yang diperbolehkan untuk tidak berpuasa seperti uzur (sudah tua) dan musafir. Apa pula yang haram hukumnya untuk menggerakkan puasa, yaitu wanita yang sedang nifas dan haid di bulan Ramadan.

Beberapa wanita seringkali jadi menyesal tidak sanggup turut lakukan ibadah bersama bersama teman-teman sesame muslim. Banyak yang galau dan bersedih gara-gara tidak sanggup menunaikan rukun islam ketiga ini. Akan tetapi, penyesalan dan perasaan sedih adalah hal yang tidak baik. Kita perlu yakin bahwa haid dan nifas adalah ketetapan Allah dan itu adalah sebaik-baik yang Allah takdirkan kepada kita.

Pertanyaan yang muncul didalam benar wanita-wanita yang sedang nifas atau haid di bulan Ramadan adalah:

Adakah amalan yang sanggup dilaksanakan wanita yang Haid di bulan Ramadan? https://sedekahlagi.com/ 

Tentu ada amalan baik yang tetap sanggup dilaksanakan oleh wanita yang sedang haid/nifas selama Ramadan. Berikut kesimpulan 5 amalan baik yang sanggup dilaksanakan dan dipraktikkan dan mudah-mudahan sanggup berbuah pahala bagi yang mengamalkannya.

1. Menyiapkan Hidangan Berbuka Puasa (Iftar)
Salah satu amalan yang sanggup dilaksanakan oleh wanita yang sedang haid/nifas dan tidak sanggup lakukan kewajiban puasa Ramadan adalah sebabkan hidangan berbuka puasa. Diriwayatkan At-Tirmizi perihal pahala orang yang menyediakan hidangan (iftar) untuk orang yang berpuasa.


ilustrasi berikan makan orang yang berbuka puasa (image from pixabay.com)

Dari Zaid bin Khalid Al Juhani berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang berikan makan orang yang berbuka, dia meraih seperti pahala orang yang berpuasa tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikitpun” (H.R. At-Tirmidzi)

2. Memperbanyak Zikir dan Doa
Amalan lain yang sanggup dilaksanakan adalah memperbanyak zikir dan doa. Para Fuqoha sepakat bahwa tiga poin ibadah, yaitu istighfar, dzikir, dan doa tidak disyaratkan yang melakukannya perlu didalam keadaan suci berasal dari hadas baik hadas besar maupun hadas kecil. Artinya seorang wanita yang sedang haid, walaupun dia berhadas besar tidak ada larangan baginya untuk beristighfar, dzikir dan berdoa selama waktu selama mampu https://qurbannusantara.com/ .

3. Membantu Orang Lain (Khidmat)
Kata “khidmat” didalam judul di atas sanggup artinya mendukung atau melayani orang lain. Keutamaan amalan ini adalah meringankan pekerjaan atau kesulitan orang lain. Seperti diriwayatkan oleh Imam Muslim didalam kisah berikut.

ilustrasi mendukung sesama (image from pexels.com)

Dari Anas radliallahu ‘anhu, ia berkata; Dulu kita dulu bepergian bersama Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, dan di antara kita ada yang lakukan puasa dan ada pula yang tidak berpuasa. Kemudian di hari yang terlalu terik itu kita berhenti di suatu area dan orang yang sanggup berteduh cuman orang yang mempunyai pakaian, bahkan di antara kita ada orang berlindung berasal dari sinar matahari cuma bersama tangannya saja. Maka orang-orang yang berpuasa pun berjatuhan. Maka orang yang tidak berpuasa bangkit, lantas mendirikan tenda  dan berikan minum hewan tunggangan mereka. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pun bersabda: “Hari ini mereka yang berbuka udah memetik pahala.” (H.R. Muslim)

 

4. Memperbanyak Sodaqoh
Diriwayatkan oleh Imam Muslim bahwa Dari Abdullah bin Umar berasal dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bahwa beliau bersabda: “Wahai kaum wanita! Bersedekahlah anda dan perbanyakkanlah istighfar. Karena, aku lihat kaum wanitalah yang paling banyak jadi penghuni Neraka.” (H.R. Muslim) Nah, makanya, yuk perbanyak beramal infaq dan sodaqoh selama Ramadan!

 

5. Mencari Ilmu (Tholabul’ Ilmi)
Selama bulan Ramadan, kajian perihal ilmu-ilmu keislaman tambah gencar dilaksanakan. Majelis pengetahuan tersebar di bermacam tempat, tunggu kita untuk menghadirinya. Mendatangi majelis-majelis pengetahuan terlalu baik lebih-lebih untuk meningkatkan pengetahuan keagamaan.